Minggu, 24 November 2013 1 komentar

1000 Impian + 100% Totalitas = Kesuksesan



Semua orang bermimpi ingin menjadi seseorang yang bermanfaat bagi lingkungannya. Tetapi, nyatanya tidak semua orang bisa mencapai impian tersebut. Kebanyakan dari kita tidak melakukan usaha maksimal untuk mencapainya. Pernahkah kita mengeluarkan semua kemampuan terbaik yang kita miliki tanpa suatu beban, hingga mencapai sebuah titik limit terakhir atau kita sebut sebagai TOTALITAS??

Totalitas memiliki arti bahwa hati, pikiran, dan tindakan kita benar-benar tercurah untuk meraih mimpi. Misalnya saat kita belajar, kita mempunyai tujuan agar kita mendapat ilmu sebanyak-banyaknya dan bisa mengaplikasikannya dalam kehidupan. Jika kita melakukannya dengan totalitas; belajar dengan sungguh-sungguh, mengatur jadwal belajar, membuat catatan, berdoa sebelum belajar, dll maka kita akan mencapai tujuan tersebut. Namun, bagaimana jika kita belum bisa totalitas?? Maka kita harus mengambil keputusan agar bisa memberikan totalitas untuk impian kita. Jika tidak, maka mengapa berharap impian kita bisa tercapai? Totalitas adalah memberikan usaha sesuai dengan total usaha yang diperlukan untuk mencapai tujuan kita.

Sebuah Totalitas selalu membutuhkan sebuah pengorbanan. Waktu adalah salah satunya yang harus dikorbankan. Ketika kita memiliki tujuan atau impian yang ingin dicapai, maka kita harus siap untuk mengorbankan waktu kita dan berjalan menuju ke arah impian kita. Kita tidak akan mendapat sesuatu yang bermanfaat jika kita tidak mengorbankan waktu kita untuk sebuah totalitas menggapai tujuan kita.

            Sebuah quote menyebutkan :
“Kemarin sudah berlalu. Hari esok belum datang. Hanya hari ini yang menjanjikan sukses bagi orang-orang yang mau dan mampu mengaktualisasikan dirinya dengan penuh totalitas.”

            Oleh karena itu, untuk mencapai sebuah tujuan atau impian, mulai hari ini, kita harus mencoba melakukan sesuatu apapun dengan belajar melepaskan semua kemampuan terbaik kita dan mengerahkan semua totalitas diri kita.

Kamis, 07 November 2013 0 komentar

Muhammad Al Fatih "Sang Penakhluk"

Assalamu’alaikum Wr Wb
Untuk postingan kali ini saya ingin berbagi pengetahuan tentang sejarah islam.

Apakah ada yang sudah tahu gambar di bawah ini. Siapakah beliau??


Mungkin beberapa dari kita banyak yang sudah tahu. Beliau adalah Muhammad Al Fatih. Berikut biografi singkat beliau.

Sultan Muhammad II atau juga dikenal Sultan Muhammad Al- Fatih, beliau adalah Sultan yang memerintah di Dinasty Turky Utsmani. Beliau dilahirkan pada 30 Maret 1432 Masehi di Adrianapolis (perbatasan Turki – Bulgaria) kemudian menaiki takhta ketika berusia 19 tahun dan memerintah selama 30 tahun (1451 – 1481). Beliau terkenal dengan julukan Sang Penakhluk (Al-Fatih) karena berhasil menakhlukkan Konstatinopel.

Dikisahkan sebelumnya bahwa Nabi Muhammad SAW sudah meramalkan akan ada seorang Raja Islam yang akan menaklukkan konstantinopel. Rasullullah bersabda :
“Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” 
[H.R. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335]
Karena sabda Rasulullah tersebut, Para khalifah dan pemimpin Islam pun selalu berusaha menaklukkan Konstantinopel. Usaha pertama dilancarkan tahun 44 H di zaman Mu'awiyah bin Abi Sufyan Radhiallahu 'Anhu. Akan tetapi, usaha itu gagal. Upaya yang sama juga dilakukan pada zaman Khilafah Umayyah. Di zaman pemerintahan Abbasiyyah, beberapa usaha diteruskan tetapi masih menemui kegagalan termasuk di zaman Khalifah Harun al-Rasyid tahun 190 H.

Sampai akhirnya pada hari Kamis 26 Rabiul Awal 857 H atau 6 April 1453 M, Muhammad II bersama gurunya Syeikh Aaq Syamsudin, beserta tangan kanannya Halil Pasha dan Zaghanos Pasha merencanakan penyerangan ke Konstantinopel dari berbagai penjuru benteng kota tersebut. Dengan berbekal 250.000 ribu pasukan dan meriam -teknologi baru pada saat itu- Para mujahid lantas diberikan latihan intensif dan selalu diingatkan akan pesan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam terkait pentingnya Konstantinopel bagi kejayaan Islam.

Semenjak kecil, Sultan Muhammad Al-Fatih telah mencermati usaha ayahnya menaklukkan Konstantinopel. Bahkan beliau mengkaji usaha-usaha yang pernah dibuat sepanjang sejarah Islam ke arah itu, sehingga menimbulkan keinginan yang kuat baginya meneruskan cita-cita umat Islam. Ketika beliau naik tahta pada tahun 855 H/1451 M, dia telah mulai berpikir dan menyusun strategi untuk menawan kota bandar tadi. Kekuatan Sultan Muhammad Al-Fatih terletak pada ketinggian pribadinya. Sejak kecil, dia dididik secara intensif oleh para ulama terulung di zamannya. Di zaman ayahnya, yaitu Sultan Murad II, Asy-Syeikh Muhammad bin Ismail Al-Kurani telah menjadi murabbi Amir Muhammad (Al-Fatih). Sultan Murad II telah menghantar beberapa orang ulama untuk mengajar anaknya sebelum itu, tetapi tidak diterima oleh Amir Muhammad. Lalu, dia menghantar Asy-Syeikh Al-Kurani dan memberikan kuasa kepadanya untuk memukul Amir Muhammad jika membantah perintah gurunya.

Waktu bertemu Amir Muhammad dan menjelaskan tentang hak yang diberikan oleh Sultan, Amir Muhammad tertawa. Dia lalu dipukul oleh Asy-Syeikh Al-Kurani. Peristiwa ini amat berkesan pada diri Amir Muhammad lantas setelah itu dia terus menghafal Al-Qur'an dalam waktu yang singkat. Di samping itu, Asy-Syeikh Aaq Samsettin (Syamsuddin) merupakan murabbi Sultan Muhammad Al-Fatih yang hakiki. Dia mengajar Amir Muhammad ilmu-ilmu agama seperti Al-Qur'an, hadits, fiqih, bahasa (Arab, Parsi dan Turki), matematika, falak, sejarah, ilmu peperangan dan sebagainya.

Kembali ke cerita penyerangan Konstatinopel, Sultan Muhammad Al-Fatih pun melancarkan serangan besar-besaran ke benteng Bizantium di sana. Takbir "Allahu Akbar, Allahu Akbar!" terus membahana di angkasa Konstantinopel seakan-akan meruntuhkan langit kota itu. Pada 27 Mei 1453, Sultan Muhammad Al-Fatih bersama tentaranya berusaha keras membersihkan diri di hadapan Allah Subhana Wa Ta'ala. Mereka memperbanyak salat, doa, dan dzikir. Hingga tepat jam 1 pagi hari Selasa 20 Jumadil Awal 857 H atau bertepatan dengan tanggal 29 Mei 1453 M, serangan utama dilancarkan. Para mujahidin diperintahkan supaya meninggikan suara takbir kalimah tauhid sambil menyerang kota. Tentara Utsmaniyyah akhirnya berhasil menembus kota Konstantinopel melalui Pintu Edirne dan mereka mengibarkan bendera Daulah Utsmaniyyah di puncak kota. Kesungguhan dan semangat juang yang tinggi di kalangan tentara Al-Fatih, akhirnya berjaya mengantarkan cita-cita mereka.

Tidak mengejutkan bila julukan Sang Penakhluk kemudian melekat pada Sultan Muhammad II atau lebih dikenal dengan Muhammad Al-Fatih (bahasa Turki Ottoman: محمد ثانى Meḥmed-i sānī, bahasa Turki: II. Mehmet, juga dikenal sebagai el-Fatih (الفاتح), "Sang Penakluk". Beliau adalah pemimpin yang cerdas dan hebat. 
Pernah suatu ketika pasukan islam hendak melaksanakan shalat jum’at yang pertama kali di kota itu. Beliau kemudian bertanya “Siapakah yang layak menjadi imam shalat jum’at?” tak ada jawaban. Tak ada yang berani yang menawarkan diri, kemudian Muhammad Al Fatih tegak berdiri. Beliau meminta kepada seluruh rakyatnya untuk bangun berdiri. Kemudian beliau bertanya. “Siapakah diantara kalian yang sejak remaja, sejak akhil baligh hingga hari ini pernah meninggalkan shalat wajib lima waktu, silakan duduk” tak seorangpun pasukan islam yang duduk. Semua tegak berdiri. 
Lalu Sultan Muhammad Al Fatih kembali bertanya, “Siapa diantara kalian yang sejak baligh dahulu hingga hari ini pernah meninggalkan shalat sunnah rawatib?kalau ada yang pernah meninggalkan shalat sunah sekali saja silakan duduk”. Sebagian lainya segera duduk. Dengan mengedarkan pandangan matanya ke seluruh rakyat dan pasukanya, Muhammad Al Fatih kembali berseru lalu bertanya, “ Siapa diantara kalian yang sejak masa akhil baligh sampai hari ini pernah meninggalkan shalat tahajjud di kesunyian malam? Yang pernah meninggalkan atau kosong satu malam saja, silakan duduk” Semua yang hadir dengan cepat duduk” Hanya ada seorang saja yang tetap tegak berdiri. dialah, Sultan Muhammad Al Fatih.


Seperti itulah bagaimana Sultan Muhammad Al Fatih menyelesaikan permasalahan. Kejayaan beliau dalam menaklukkan Konstantinopel menyebabkan banyak kawan dan lawan kagum dengan kepimpinannya, serta taktik & strategi peperangannya yang dikatakan mendahului pada zamannya dan juga kaedah pemilihan tenteranya semua sangat mengagumkan.

Nah, sekian dulu postingan saya kali ini. Semoga postingan kali ini bisa menambah wawasan kita semua.
Wassalamu'alaikum Wr.Wb.

cr. cr.


Minggu, 03 November 2013 0 komentar

Write Down Your Dream



Manusia adalah makhluk yang seharusnya memiliki banyak impian dan keinginan karena dibekali oleh Tuhan dengan akal pikiran.Tetapi terkadang kita tidak ingat apa tujuan hidup kita, apa impian kita. Karena hal tersebut, kita kehilangan motivasi dan penyemangat hidup. Kita hanya berjalan tak tentu arah. Semua yang kita lakukan tidak mengandung makna. Apakah hidup kita akan seperti itu??Jawabannya kemungkinan iya jika kita tidak mempunyai impian dan keinginan besar mulai dari sekarang. Impian dan keinginan-keinginan itu pun juga tidak akan berguna bila tidak ada langkah memulainya. Maka hal terpenting dalam membangun impian adalah menentukan langkah. Biasanya kita bingung langkah apa yang harus diambil untuk meraih impian itu, padahal impian kita tidak cukup hanya satu. Bagaimana jika kita lupa dengan impian-impian tersebut? Apakah kita hanya cukup membuat langkah untuk satu impian saja? Bagaimana dengan impian yang lain?

Nah, disini saya hanya mau memberikan salah satu alternatif bagaimana agar kita tidak melupakan semua impian-impian kita. Yaitu dengan menuliskan semua impian kita pada suatu kertas atau diary. Mungkin terkesan childish ketika kita menuliskan keinginan-keinginan kita seperti itu. Tapi tahukah bahwa dengan menulis impian-impian kita, peluang untuk terkabul akan semakin besar.


Jadi tunggu apa lagi, cepat tulis semua keinginan dan impianmu. Kebaikan apapun yang kamu tulis itu akan terkabul.
 
;